Coretan Gambar Dunia

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, setiap yang datang pasti akan pergi, dan setiap yang hidup pasti akan mati. Merasakan nikmatnya sehat ketika sakit, merasakan seronoknya belajar ketika sudah menjadi alumni, begitu pula indahnya persahabatan ketika mereka sudah pergi. Ya mereka sudah pergi. Hari ini mereka pergi, bahkan sudah dimulai dari beberapa hari yang lalu setelah wisuda. Satu per satu dari mereka mengangkatkan kaki bersama heretan koper meninggalkan kampus tercinta ini dengan tujuan dan harapan yang ingin mereka capai.             Kira-kira tiga atau empat bulan yang lalu, aku pergi meninggalkan mereka. Mereka terpaksa melepasku pergi walaupun masih membutuhkanku. Sikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri akhirnya memakan diri. Kini sepertinya, aku tinggal sendiri di sini. Memang jalan kehidupan orang itu berbeda-beda, ada yang mau ke kanan, ada yang mau ke kiri. Tabik hormat aku tegakkan, walau dengan p...

Tahun ini adalah tahun ke-9 aku mengikuti Khutbatu-l-Arsy yang bermakna sudah 8 tahun masuk ke-9 tahun aku berada di Gontor, Indonesia. Pertama kali aku menyertai sebagai santri yang ketika itu berpartisipasi dalam baris-berbaris (LKBB), berdiri, berpanas, dan berlatih setiap hari sampai hari H datang. Sekarang beda pula ceritanya, kini aku sebagai peserta PKU merangkap mahasiswa pascasarjana Unida Gontor, di undang untuk menghadiri, duduk manis bersama snack yang dibagi di atas panggung sambil menikmati seluruh rangkaian acara yang di tampilkan. Begitulah kehidupan, kadang di bawah kadang juga di atas, tidak selamanya di bawah dan tidak selamanya pula di atas. Pekan Perkenalan Khutbatu-l-Arsy Pondok Modern Darussalam Gontor adalah momen di mana seluruh warga Pondok Modern Darussalam Gontor berkumpul bersama, dari yang paling senior sampailah santri baru. Momen yang diadakan setiap awal tahun sekali ini pasti menjadi cerita istimewa tersendiri. Khutbatu-l-Arsy bertujuan u...

  Aura pagi hari ini, Kamis, 26 Juli 2018 sangat berbeda dari hari-hari sebelumnya. Apa tidaknya, bagi sebahagian mahasiswa Universitas Darussalam Gontor akan merayakan hari bahagia mereka setelah berjuang selama 4 tahun bahkan ada yang lebih. Ditambah lagi, adanya cerita menarik di sebalik menanti hari yang bersejarah ini datang. Seorang wali wisudawati yang menempuh lebih kurang 330 kilometer (perkiraan google maps) dari Cilacap menuju Ponorogo hanya dengan mengendarai sepeda onthel. Kisah ini yang membuatku ingin menulis sesuatu tentang wisuda dan perjuangan orang tua. Pasti banyak tertanya-tanya, kenapa beliau mengendarai sepeda sejauh itu? Apakah tidak mampu? Apakah mempunyai nazar atau janji? Apakah ingin terkenal? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya yang bersifat positif dan tidak terlepas juga yang negatif. Semua pertanyaan tadi terjawab dengan satu pernyataan dari beliau, “Kalau yang lain kan naik sepeda motor wajar, naik mobil saya nggak punya. Nah, momentum...

Setiap buku pasti mempunyai kata pengantar sebagai penjelasan singkat untuk mengantarkan pembaca kepada pemahaman yang sempurna. Sama seperti yang hadir di blog odiemencoret ini untuk memberikan pengetahuan umum terkait penulis dan tulisannya agar tidak ada kesalah pahaman dari segala aspek yang ada nantinya. Penulis blog ini bernama Rodhi Hakiki atau dikenal sebagai Odie yang telah lahir di Negeri Bawah Bayu (Sabah, Malaysia) 24 tahun yang lalu. Penulis sekarang sedang melanjutkan studinya di jenjang strata 2 (Master) dalam bidang Aqidah dan Filsafat Islam di Universitas Darussalam Gontor dan telah menyelesaikan studi strata 1 (Sarjana) dalam bidang Perbandingan Agama di Universitas yang sama. Walaupun penulis berwarganegara Malaysia, tetapi penulis sudah bermukim (belajar) di Indonesia selama 8 tahun bermula pada tahun 2010 di Pondok Modern Darussalam Gontor. Jadi, tulisan yang akan muncul dalam blog ini mungkin akan tertulis dalam bahasa Malaysia atau Indonesia atau campuran ant...